My FanFicts (belum ada judulnya)

Sorry banget ya kalo fict ini GaJe, aku kan author yg masih pemula, jadi mohon maklum.
Saran dari anda semua sangat saya harapkan demi kebaikan.. hehehe..!!!
Langsung Saja.... please enjoy it!!!

My Fan Fiction

[Chapter 1]
Suasana musim dingin di Jepang, ya inilah mimpi terbesar bagi Reita. Cowok asal Indonesia yang menuntut ilmu di negeri Sakura. Memang, sejak kecil Reita telah menyukai berbagai hal yang berbau Jepang, mulai dari musik, fashion, budaya, dan banyak lagi. Impiannya bisa pergi ke negeri Matahari Terbit itu akhirnya terwujud setelah ia menerima beasiswa untuk melanjutkan sekolah di Jepang.

Hari ini hari pertama Reita bersekolah di Shibuya Senior High School. Ia begitu menikmati perjalanan dengan kereta menuju sekolah barunya dari kost2annya yang sebenarnya gak terlalu jauh. Begitu berbeda yang ia rasakan, suasana dalam kereta di Jepang dibandingkan di Jakarta.

Sampai di sekolah, ia agak gugup, maklum ini hari pertamanya masuk sekolah. Belum terlalu jauh ia melangkahkan kaki menyusuri halaman sekolah, Reita dikagetkan oleh seorang tinggi, berkacamata, berambut agak botak, dan membawa beberapa buah buku. Ia adalah Takeshi Iori, guru Kimia di sekolah itu, ia terkenal ramah dan dihormati oleh rekan dan muridnya.

"Hei, kamu Reita kan? Murid asal Indonesia itu?" tanya Pak Iori.
"Hmm..i..iya", Reita menjawab dengan gugup dan terbata-bata.
"Kalau begitu, ayo segera ke kelas, kebetulan pagi ini dikelasmu pelajaran saya". kata dari Pak Iori itu sedikit menghilangkan gugup Reita. Dalam perjalanan menuju kelas, Reita hanya melongo melihat suasana sekolah itu yang sangat berbeda dengan suasana sekolah di Indonesia. Tiba-tiba mereka berdua sampai di sebuah ruangan bertuliskan "3 science A" disitulah kelas baru Reita.

Suasana kelas yang tadinya ramai mendadak hening menyambut kedatangan Pak Iori. Para siswa berbisik-bisik merespon kehadiran murid baru. "Anak-anak, mulai hari ini kelas kalian kedatangan murud baru, silahkan perkenalkan dirimu" kata Pak Iori. "Namaku Tetsuya Reita, salam kenal".
Reita dengan malu-malu memperkenalkan dirinya.
"Nah anak-anak, mulai hari ini Reita akan bergabung di kelas ini" kata Pak Iori. "Silahkan duduk di sebelah Akira".

Letak tempat duduk Reita di baris ketiga dari depan tepat di sebelah jendela. Cowok disebelahnya adalah Suzuki Akira, cowok berambut merah, bermata hitam dengan tatapan agak tajam.
"Hai, salam kenal namaku Reita" kata Reita memperkenalkan dirinya, namun Akira hanya diam saja. Reita terkejut, dalam hatinya merasa malu campur bingung, apakah orang Jepang yang katanya ramah bersikap seperti ini? Ia pun segera memalingkan wajahnya ke pojok kanan depan sudut kelasnya, ia terpana melihat seorang gadis cantik berambut coklat panjang dengan poni menutupi sebelah mata biru indahnya.



My Fan Fiction

[Chapter 2]
Jam pelajaran akhirnya selesai, kini tiba waktu istirahat. Reita yang belum mengenal lingkungan sekolah barunya itu hanya duduk diam di bangkunya, hingga ia dikejutkan saat melihat sekelompok wanita yang menjerit histeris melihat 3 orang cowok berjalan melewati mereka. Cowok itu tak lain adalah Akira, dengan ditemani 2 cowok yang narsis dan keGe-eRan dengan jeritan gadis itu. Mereka adalah Yuki dan Ukawa, sahabat dekat Akira. Berbeda dengan Akira yang terlihat dingin dan sombong, mereka berdua sangat ceria dan banyak bicara. Yuki adalah sepupu Akira, cowok ini memiliki rambut spiky kuning dengan mata birunya, sementara Ukawa sepintas terlihat seperti seorang anak jalanan dengan luka memanjang dipipi kirinya dan rambut hitam yang acak-acakan.

"Kamu gak usah heran, Akira memang cowok yang selalu digemari sama cewek2 sini" tiba-tiba suara itu mengejutkan Reita suara itu berasal dari seorang cowok kurus dengan rambut hitam pendek di bagian belakang namun panjang di bagian sampingnya. Dia adalah Takuma, sepintas terlihat seperti orang yang malas dan cuek, namun ia adalah anak yang cerdas.
"Ayo ke kantin, kamu mau dikelas sendirian terus?"
"Hmm.. Iya baiklah" Reita menyetujuinya.
Sampai di kantin, Reita kembali bertemu dengan cewek yang duduk di pojok kelas tadi, sejenak Reita memandanginya sampai cewek itupun melirik kearahnya, wajah Reita sontak memerah dan tersenyum kecil, cewek itupun hanya tersenyum membalas senyuman Reita.
"Hayo.. kamu naksir dia ya?" kata Takuma menggoda Reita.
"Nggak kok, tapi kalo boleh tau cewek itu namanya siapa ya?" tanya Reita penasaran.
"Dia itu bernama Hikaru, dia cukup pintar dan juga ramah, tidak seperti pacarnya yang belagu itu".
"Maksudmu Akira?" tanya Reita.
"Ya, Hikaru itukan pacarnya Akira, mereka itu pasangan paling menawan di sekolah ini" jawab Takuma.
"Banyak lho cewek yang iri dengan Hikaru" Takuma menambahkan.
"Ah aku ini kan anak baru disekolah ini, aku gak mau macem2 dech, apalagi mengharapkan yang nggak-nggak" kata Reita dalam hati.

"Teng...teng...teng.." bel pulang sekolah telah berbunyi.
"Hei tempat tinggalmu dimana?" tanya Takuma,
"Nggak jauh dari sini kok, di belakang stasiun Odate" kata Reita.
"Wah sama denganku, kita pulang bareng aja" kata Takuma.
"Boleh aja, ayo!"

Setelah turun dari kereta mereka berjalan kaki bersama, tanpa disadari ternyata mereka berdua satu kost2an.
"Reita, kamu ngekost disini juga?" Takuma bertanya agak sedikit heran.
"Iya, wah ternyata kita satu kost2an ya.." kata Reita.
"Hahaha" mereka berdua tertawa bersama.

My Fan Fiction

[Chapter 3]
Keesokan harinya di sekolah.
"Hei Takuma, ada apa itu rame-rame?" tanya Reita melihat segerombol siswa berdesakkan membaca sesuatu di MaBok (majalah tembok).
"Oh itu, sebentar lagi sekolah kita mau ngadain lomba band, eh aku liat video di hape kamu, menurut ku permainan bass mu lumayan juga" kata Takuma memuji.
"Ah, gak juga kok.. itu rekaman aku latian bass saat aku SMP" kata Reita.

"Hei, mereka datang!!!" kata salah seorang siswi di kelas itu.
"Wow.. Akira!!!" kata siswi lainnya. Hampir seluruh siswi berteriak histeris melihat Akira menggandeng Hikaru.
"Wah fans mu makin lama makin gila ya" kata Hikaru,
"Ah aku gak peduli sama mereka semua" kata Akira.

"Aku yakin tahun ini Jinchuuriki bakal juara lagi dech" kata seorang siswa.
"Jinchuuriki?" tanya Reita kepada Takuma.
"Jinchuuriki itu juara band sekolah ini 2 tahun berturut-turut, itu bandnya Akira (vocal), Yuki (drum), dan Ukawa (gitar). Tahun lalu ada seorang lagi bernama Ryochi yang menjadi bassist, tapi dia pindah ke Osaka. Oh ya, siapa tau kamu bisa menjadi penggantinya" kata Takuma.
"Ah kau ini ada2 aja" kata Reita dengan polos.

di studio Jinchuuriki band.
"Akira gimana nih? Lomba nya kan bentar lagi, kita belum dapet pengganti Ryochi" tanya Yuki kepada Akira.
"Kau bisa diam sedikit gak sih? Memangnya cuma kau saja pusing?" jawab Akira.
"Eh, gua denger si anak baru itu bisa maen bass lho" kata Ukawa.
"Maksud lo Reita?" tanya Yuki.
"Yoi" jawab Ukawa.
"Lo tau dari mana?" tanya Yuki.
"Ehm..denger-denger sih" jawab Ukawa.

Keesokan harinya sepulang sekolah.
"Hei Reita, lo mau ikut gua gak?" tanya Ukawa ditemani Yuki.
"Kemana?" tanya Reita. "Ayolah ikut, nanti pulangnya gua anterin dech" kata Ukawa.
"Nggak ah, aku sibuk" kata Reita.
"Hei lo pengen ikut lomba band itu kan?" kata Ukawa.
"Jadi kamu mau ngajak aku?" tanya Reita.
"Ya, Jinchuuriki lagi nyari bassist, kayaknya lo cocok" kata Ukawa.
"Hmm.. baiklah akan ku coba" kata Reita.

di studio Jinchuuriki.
Tiba-tiba Akira menyodorkan secarik kertas kepada Reita, bertuliskan "Laruku - Stay Away".
"Lo bisa main lagu ini?" tanya Akira tanpa basa-basi.
Reita pun tanpa berbicara sepatah kata pun langsung mengambil bass di studio itu dan memainkan lagu tersebut. Membuat Yuki & Ukawa melongo.
"Boleh juga anak ini" kata Akira dalam hati.
"Ya cukup. Mulai hari ini kau bagian dari band ini" kata Akira sambil menyalami tangan Reita dan langsung pergi.
"Hei, sekarang kita satu tim, hehe" kata Yuki dengan wajah bodohnya.
"I..iya.." kata Reita sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

My Fan Fiction

[Chapter 4]
"Wah bagus donk kalo kamu diterima jadi anggota Jinchuuriki" kata Takuma.
"Emang kenapa sih?" tanya Reita penasaran.
"Sebagai anak baru, bergabung di band itu bisa membuatmu cepat terkenal di sekolah ini" kata Takuma.
"Udah lah gak usah dipikirkan, lebih baik kita ngobrol yang lain aja dech" kata Reita.

Keesokan harinya.
"Eh, Jinchuuriki Band punya personil baru lho"
"Siapa?"
"Katanya mau dikenalin pas lomba nanti"
"Wah jadi penasaran nih, kita tunggu aja seminggu lagi kan?"

itulah gosip yang lagi 'hot' di Shibuya SHS, tentang personil baru Jinchuuriki Band yang tak lain adalah Reita.

Di kost2an
"Hikaru..Hikaru.." Reita mengigau,
"Kenapa lagi-lagi aku memimpikan dia ya? untunglah Takuma masih tertidur" kata Reita (Takuma skrg teman satu kamar di kost2an).
Reita pun pergi ke kamar mandi mencuci mukanya.
"Huh, si Reita dari kemarin mengigau Hikaru terus.. dia naksir kali ya" kata Takuma yang hanya berpura-pura tertidur.
Keluar dari kamar mandi, tiba2 Reita melihat Takuma tlah duduk diatas ranjangnya.
"Hei Reita, mau minta nomernya Hikaru gak?" kata Takuma.
"Gak, buat apa?" kata Reita sedikit curiga,
"jangan2 dia mendengar perkataan ku tadi" kata Reita dalam hati.
"Bener nih gak mau? jgn nyesel lho" kata Takuma.
"Ya udah dech, berapa nomernya Hikaru?" kata Reita.
"Haha..gitu donk!" kata Takuma.

Keesokan harinya saat pulang sekolah.
"Takuma, maaf hari ini aku ada latihan, kamu pulang sendiri gak papa kan?" kata Reita.
"Iya, aku udah biasa pulang sendiri kok" kata Takuma.

"Oh iya, buku ku ketinggalan di kelas" kata Reita dalam hati, dan langsung ia menuju ke kelasnya.
Setelah mengambil bukunya, ia melihat sebuah kotak kecil, tertulis Ayumi Hikaru.
"Ini punya Hikaru" pikirnya.
Reita pun memasukkan benda itu ke dalam tasnya.

Di kost2an, sepulang latian.
"Aku ingin tau, isinya apa ya?" kata Reita penasaran dengan isi kotak milik Hikaru.
"Nggak ah, aku gak mau membukanya, oh ya lebih baik aku sms dia aja ya" kata Reita dalam hati.

To Hikaru: Hikaru?
From Hikaru: ya, siapa?
To Hikaru: aku Reita
From Hikaru: oh Reita, ada apa?
To Hikaru: aku menemukan sebuah kotak tertinggal di kelas tadi, kayaknya itu punya mu.
From Hikaru: oh.. pantes aku cari2 gak ketemu, skrg msh kmu smpen?
To Hikaru: iya, nanti akan ku antar ke rumah mu.
From Hikaru: ah gak usah repot2, besok aja di sklh kan bisa.
To Hikaru: gak apa2 kok.. aku jg udah tau rumahmu dari Yuki dan Ukawa.
From Hikaru: sejak kapan kamu kenal mereka?
To Hikaru: Ada dech..
From Hikaru: oh kalo begitu ya udah, aku tunggu di rumahku ya..

My Fan Fiction

[Chapter 5]
Reita sampai di sebuah rumah yang cukup mewah, di halamannya terdapat berbagai macam bunga.
Belum tangannya menekan bel, tiba-tiba pintu telah terbuka dan terlihat sosok gadis cantik idaman Reita.
"Eh Reita, udh nyampe ya" kata Hikaru dengan senyum manisnya yang membuat jantung Reita berdebar-debar.
"I..iya, barusan kok. ini bukumu" kata Reita sambil menyodorkan kotak itu kepada Hikaru sehingga tangan mereka berdua bersentuhan. Membuat Reita semakin gugup dan berkeringat.
"Arigatou Gozaimazu. Silahkan masuk?" kata Hikaru menawari Reita.
"Makasih, tapi aku mau langsung pulang aja" kata Reita.
"Hmm.. ya udah, thanks ya Reita" kembali senyuman manis Hikaru membuat Reita tambah gugup.
"Aku pulang dulu ya.. Sayonara!" kata Reita dengan tersenyum yang ternyata juga membuat Hikaru merasa seperti apa yang dirasakan Reita.

Akhirnya hari dimana Lomba Band di Shibuya SHS datang juga.
Dibuka dengan penampilan seluruh siswa-siswi yang ingin menunjukkan kebolehannya.
Dan yang paling ditunggu-tunggu adalah penampilan dari Jinchuuriki Band dengan personil barunya.

"Tanpa banyak bicara lagi, langsung saja kita panggilkan Jinchuuriki Band!" kata MC yang langsung disambut teriakan semua penonton yang hadir disitu.
Munculah tiga cowok keren ke atas panggung. Akira, Yuki, dan Ukawa.

Yuki yang banyak bicara langsung mengambil mic dan berbicara.
"Saya disini mewakilkan Akira dan Ukawa. Akan menjawab pertanyaan kalian semua tentang personil baru band kami yang menggantikan Ryochi. Kami memang telah mendapatkan pengganti Ryochi.
Langsung saja! Kau siap Akira? Ukawa?" teriak Yuki yang langsung menuju drum set nya.

Musik pun dimainkan, permainan gitar Ukawa dan drum Yuki membuka perform mereka, dan akhirnya muncul dari bawah panggung bassist baru mereka yaitu Reita dengan permainannya yang memukau seluruh yang hadir disana.
Banyak yang terkejut sekaligus terkagum melihat personil baru Jinchuuriki Band yang tak lain adalah Reita, tak terkecuali Hikaru. Ia terkejut, di dalam lubuk hatinya ia merasa sangat bahagia.

Akira mulai menyanyikan lagu dan semua penonton berteriak, loncat2 mengikuti irama mereka.
Bergabungnya Reita ke Jinchuuriki Band membuat ia cepat populer di sekolahnya dan punya banyak teman dalam waktu singkat. Padahal sebelumnya ia hanya anak baru yang pemalu.

Di kost2annya Reita.
Sepulang sekolah Reita membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Ia teringat sedikit kenangan bersama sahabatnya di Indonesia. Hampir menetes air matanya, sampai sebuah sms datang menghentikannya.

My Fan Fiction

[Chapter 6]
From Hikaru: Wah penampilan kamu tadi keren banget..
To Hikaru: Arigatou ^_^
eh lagi ngapain?
From Hikaru: lagi sms.an sama kamu donk! gimana sih? :D kalo kamu?
To Hikaru: Oh ya juga ya.. hehe..!!! kalo aku lagi duduk2 gaje aja.
From Hikaru: Awas jangan kebanyakan bengong, ntar kesurupan lho.
To Hikaru: Aku gak bengong kok.. oh ya, abis ini kami ada latian lho.
From Hikaru: oh ya? aku mau lihat ah, sekalian Akira tadi minta temenin ke toko buku.
To Hikaru: Emang Akira suka baca buku ya?
From Hikaru: Tapi buku yang dia baca cuma buku tertentu. Eh udah dulu ya, aku dipanggil mamaku tuh.
To Hikaru: Oh ya udah, thanks ya udah temenin aku.

sms dari Hikaru tadi membuat perasaan Reita kepadanya semakin tak menentu. Begitu juga sebaliknya, namun mereka berdua tidak saling mengetahui perasaan mereka kepada satu sama lain.

di Studio Jinchuuriki.
Tanpa disadari olehnya, ada seorang gadis yang dari tadi memperhatikan dirinya. Dia adalah Suzuki Erika, adik Akira. Siswi kelas 1 di Shibuya SHS, sekolah yang sama dengan Reita.
Namun Erika juga menyadari bahwa Hikaru juga dari tadi memperhatikan Reita.

Setelah latihan selesai.
"Hikaru ayo kita pergi" kata Akira kepada Hikaru, pacarnya.
"Kalau begitu aku juga mau pulang" kata Yuki & Ukawa.
"Hei, Erika bisa anterin Reita pulang?" pinta Akira kepada adiknya.
"Gak usah repot2. Aku bisa pulang sendiri kok" kata Reita.
Akira yang mengetahui kalau adikya itu menyukai Reita sengaja menyuruhnya untuk mengantar Reita pulang.

Di mobil Erika.
"Eh, ehm.. kenalin aku Reita. Namamu siapa?" tanya Reita.
"A..a..aku Erika" jawab Erika dengan gugup, apalagi mereka kini sedang berdua.
"Muka mu merah, kamu lagi sakit ya? Kalo lagi sakit, gak usah repot2 nganterin aku" kata Reita.
"Ng..nggak kok, a..aku gak apa2" jawab Erika.
Akhirnya pun hubungan mereka semakin lama semakin dekat.

Esoknya di sekolah Reita tak sengaja bertemu dengan Erika saat jam istirahat.
"Hai, Erika. Mau kemana?" tanya Reita sok akrab.
"A..aku mau ke perpustakaan" jawab Erika.
"Wah sama, aku juga mau ke perpus. Ayo kita ke perpus bersama" kata Reita.
Erika hanya mengangguk pelan, ia terlalu gugup berjalan bersama Reita.

Di dalam perpustakaan.
"Kamu suka baca buku tentang apa?" tanya Reita kepada Erika.
"Apa aja aku suka, yang penting bermanfaat dan menambah pengetahuan" jawab Erika.
Reita tersenyum mendengar jawaban Erika tadi.
"Ini aku lagi baca buku kisah Hachiko, tau gak?" tanya Erika, ia sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan Reita.
"Tau donk! Itu cerita tentang kisah anjing setia kan?" kata Reita.
"Semoga kamu juga setia seperti dia" kata Reita lagi.
Erika terkejut mendengar kata itu, rasa senang bercampur bingung datang di hatinya.

My Fan Fiction

[Chapter 7]
"Erika, aku boleh bilang sesuatu gak?" tanya Reita.
Pertanyaan tersebut membuat Erika terkejut dan berdebar-debar, apalagi Reita juga memegang tangannya.
"Boleh kok, mau ngomong apa?" tanya Erika sedikit serius.
"Sebenarnya aku..."

"Hei, disini kau rupanya"
belum selesai Reita berkata, tiba-tiba dipotong oleh sebuah suara.
"Ah, Takuma ada apa?" kata Reita menyambut kedatangan Takuma.
"Hmm.. mentang2 udah punya teman baru, aku dilupain gitu aja" kata Takuma.
"Gak kok, kamu jangan berpikiran gitu" kata Reita.
"Hehehe.. just kidding! Eh, cepetan balik ke kelas abis ini kan pelajaran matematika" kata Takuma mengingatkan.
"Oh iya ya.. Eh Erika aku duluan ya" Reita berpamitan kepada Erika.
"Iya, silahkan" kata Erika.

Erika memandangi Reita yang semakin menghilang dari pandangannya. Dalam hatinya ia masih penasaran dengan apa yang ingin dikatakan Reita tadi.

Keesokan harinya.
Jam telah menunjukkan pukul 6.20 jam segitu Reita harus sudah bersiap-siap berangkat ke sekolah, tapi hari itu ia masih terlelap dan bermain di alam mimpinya. Hingga bunyi hape nya membangunkannya.
From Hikaru: Ohayou!
To Hikaru: tumben pagi2 gini udah bangun.
From Hikaru: Hei, ini udah siang tau.

sesaat Reita melihat ke jam dinding,
"Hah! Udah jam segini? gawat aku kesiangan!!"

To Hikaru: eh aku bangun kesiangan nih! udah dulu ya..
From Hikaru: hahaha.. untung ada aku, iya kan? :p

bergegas Reita menuju kamar mandi, ia melihat Takuma yang lagi sarapan.
"Hei, kamu kok gak bangunin aku sih?" kata Reita.
"Aku udah coba bangunin kamu tau! Kamunya aja yang masih ngiler..haha" kata Takuma.

Di studio Jinchuuriki Band yg juga rumah Akira & Erika. Setelah latihan Reita tiba-tiba diberi sesuatu oleh Erika.
"Anu, Reita.. aku beli ini buat kamu" kata Erika sambil menyodorkan sebuah bungkusan.
"Apa isinya? boleh ku buka sekarang?" tanya Reita.
"Ya, silahkan aja" jawab Erika.
Ternyata Erika memberikan Reita komik Naruto terbaru, komik kesukaan Reita.
"Wah, aku memang lagi nyari komik ini, thanks ya Erika." kata Reita sambil memeluk tubuh mungil Erika.
Erika langsung pingsan merespon tindakkan Reita.

Setelah siuman.
"Erika, kamu gak papa kan?" tanya Reita.
"Iya, aku gak papa kok" jawab Erika.
"Hei Reita, kalo wajahmu deket dia trus, ntar di pingsan lagi lho" kata Akira yang tiba2 muncul.
"Ah, kakak" kata Erika malu-malu.
"Hahaha" Akira dan Reita tertawa bersama.

Keesokan harinya di sekolah.
Hikaru merasa perasaan yang berbeda, melihat Reita sedang akrab mengobrol dengan Erika. seperti perasaan sedih dan tak rela dengan kejadian itu. Ia tak mau menghianati Erika yg juga sahabatnya, namun ia belum mengerti tentang perasaanya kepada Reita.

My Fan Fiction

[Chapter 8]
Setiap kali Hikaru memegang hape nya, selalu ia ingin sms Reita. Ingin tau kabarnya dan apa yang sedang ia lakukan sekarang.
Tanpa disadari Reita pun menaruh hati pada Hikaru, namun ia masih malu untuk mendekati Hikaru, apalagi Hikaru telah ada yang memiliki.

Di rumah Akira & Erika.
Saat itu Erika sendiri di rumahnya sedang menonton sinetron favoritnya saat bel rumahnya berbunyi,
"siapa itu yang datang ya?" pikir Erika dalam hati.
Betapa terkejutnya ia saat membuka pintu ternyata Reita yang datang.
"Hai Erika, Akira nya ada?" tanya Reita.
"Ehm, kakak lagi keluar.. udah dari tadi kok, paling bentar lagi pulang, mau nunggu?" tanya Erika.
"Ya udah dech, daripada aku bolak-balik" jawab Reita,
"Aku nunggu di teras aja" kata Reita lagi.
"Eh jangan, mending masuk aja, gak papa kok" kata Erika, sambil menarik tangan Reita.
"Kenapa aku menawarinya utk masuk? wah, bisa gugup lagi dech" pikir Erika dalam hati.
"Ehm.. mau minum apa?" tanya Erika yang sebenarnya sangat merasa gugup.
"Ah, gak usah" kata Reita malu-malu.
Erika tersenyum mendengar itu.
"Ku buatkan sirup aja ya" tanya Erika.
"Ya udah dech" jawab Reita.
Dengan penuh perasaan Erika membuatkan minuman untuk Reita, (tanpa dicampur obat bius lho :p)

"Ini, silahkan diminum" kata Erika menyuguhkan minuman tersebut kepada Reita.
"Arigatou Erika" jawab Reita dengan cengiran khas-nya.
Suasana mendadak menjadi sunyi, mereka berdua bingung mau berkata apa.

Hingga tiba2 tangan Reita tak sengaja menyentuh gelas dan prakkk.. gelas tersebut jatuh dan pecah, lalu tangan Reita berdarah terkena pecahan gelas.
Erika dengan hati-hati mengobati lukanya.

"Makasih ya Erika, kamu selalu baik padaku" kata Reita yang membuat blush pipi Erika.
Mereka berdua larut dalam suasana hingga tak disadari wajah mereka mulai mendekat, dan tiba-tiba...
"Eh, kau Reita, tumben kesini?" suara tersebut mengacaukan suasana tadi.
"Ah, kau Akira, pulang di saat yang tidak tepat, mengganggu saja" gerutu Reita.
"Sudahlah, ada perlu apa? Kita ngobrol di kamarku aja" kata Akira.
"Ya, baiklah" kata Reita.
"Eh, kenapa tanganmu?" kata Akira.
"Ah, cuma luka sedikit aja kok, udah diobati sama dokter cantik yang disebelahku ini" kata Reita sambil melirik ke arah Erika, dan membuat Erika tersipu sedangkan Akira hanya tersenyum kecil.
Lalu Reita dan Akira pun membicarakan sesuatu di kamar Akira.

Keesokan harinya di sekolah.
Saat upacara bendera, kepala sekolah mengingatkan kepada murid kelas 3 bahwa ujian akhir akan dilaksanakan minggu depan.
Hal itu membuat Reita sedikit kaget, baginya terlalu cepat untuk lulus dari sekolahnya padahal ia masih ingin bersekolah disana.

Malam harinya tiba-tiba Reita mengajak Erika ke suatu tempat.

My Fan Fiction

[Chapter 9]
Ternyata Reita mengajak Erika ke kebun belakang sekolah.
"Sebenarnya ada apa tiba-tiba kamu mengajakku kesini?" tanya Erika memulai pembicaraan.
"Kamu tau kan, sebentar lagi ujian akhir akan tiba, itu berarti aku akan lulus dari sekolah ini" jawab Reita.
"Lalu kenapa?" tanya Erika lagi.
Reita mengenggam tangan Erika, dan berkata
"Itu berarti, mungkin kita tak bisa bertemu lagi, aku akan kuliah di Jerman, dan sebenarnya sulit bagiku meninggalkan teman2, band, dan juga dirimu" wajah Reita mulai tampak sedih.
"Sejujurnya, aishiteru Erika" kata Reita serius dan menatap tajam mata Erika.
Entah secara sadar atau tidak Erika memeluk tubuh Reita,
"Aku juga mencintaimu" kata Erika.
"Sudahlah Reita, jarak dan waktu bukanlah penghalang. Aku akan tetap setia menunggumu sampai kau kembali nanti" kata Erika berusaha menenangkan Reita.

"Aku pasti akan kembali untukmu, tunggulah diriku" kata Reita, sambil mengecup bibir Erika.
Di bawah pancaran sinar rembulan mereka menikmati setiap detik yang mungkin tidak akan terjadi lagi antara mereka berdua.

2 tahun kemudian.
Reita tlah kembali lagi ke Shibuya.
Namun ternyata, saat di Jerman ia mengalami kecelakaan yang membuatnya hilang ingatan.

Suatu hari saat sedang berjalan-jalan di sekitar stasiun, Erika melihat seseorang yang mirip sekali dengan Reita. Tapi Erika belum berani untuk menanyakannya.
Dia memang Reita, namun ia tak mengingat Erika dan teman yang lain.
Sesampai di rumahnya Erika menceritakannya kepada Akira, kakaknya.
Keesokan harinya Akira, Erika, juga Yuki dan Ukawa mencari orang yang mirip Reita. Dan ternyata mereka menemukannya sedang duduk di kursi taman.
Mereka pun mendekatinya.
"Hei, kapan pulang?" tanya Akira.
"Maaf, kalian siapa ya?" kata Reita yang mengejutkan mereka semua.
"Aku ini Akira, temanmu. dan ini Erika, Ukawa, Yuki" kata Akira.
"Tapi aku tak mengenal kalian, sudahlah pergi sana! jgn ganggu aku" kata Reita dg nada marah.
"Sudahlah kak, mungkin dia bukan Reita" kata Erika menenangkan Akira.
"Sudahlah, ayo kita pergi"
"Ya, ayo kita pergi" kata Yuki dan Ukawa.
Mereka berempat pun pergi meninggalkan Reita.
Sebenarnya Reita merasa sesuatu yg berbeda trhadap mereka, ia merasa seperti tidak asing dg mereka.

Di rumah Erika.
"Aku pasti akan kembali untukmu, tunggulah diriku"
Erika msh mengingat kata terakhir dr Reita untuknya, sambil memandangi foto Reita ia menangis, mencoba mnerima kenyataan bahwa Reita sudah tak mengingat dirinya lagi.
Tok..tok..tok.. "Erika, kau baik2 saja?" trdengar ada orang mengetuk pintu kamarnya.
Ia segera menghapus air matanya dan membukakan pintu.
"Ada apa kak?" tanya Erika kepada orang trsebut yg trnyata Akira.
"Aku mendapat berita, Reita mengalami kecelakaan dan hilang ingatan, karna itu ia tak mengenal kita" kata Akira memberitahukan sesuatu kepada Erika.
"Yang benar kak?" tanya Erika.

My Fan Fiction

[Chapter 10]
Keesokan harinya,
Erika kembali bertemu Reita di taman.
"Aku harus bisa mengembalikan ingatannya" kata Erika dalam hati.

"Hei, boleh kenalan? namaku Erika" tanya Erika sambil membuang rasa malunya.
"Aku Reita. Kamu yang kemarin itu kan?" kata Reita.
"Iya, kamu mirip kekasihku yang tlah lama pergi" kata Erika.
Reita pun mulai tertarik mendengarkan cerita Erika.
"Kau pasti sedih ya, aku salut kepadamu yg masih setia menunggu dia" kata Reita.
"Arigatou" kata Erika dg pipinya blushing.
"Ehm.. gimana kalo kita jalan2? Aku mau mengajakmu ke suatu tempat" Erika menawari Reita, berharap ingatannya bisa pulih.
"Ya, boleh saja" kata Reita.

Erika mengajak Reita ke restoran favoritnya, membelikan buku kesukaannya.
"Kamu baru kenal kok udah tau buku & makanan favorit ku?" tanya Reita penasaran.
"Ah mungkin cuma kebetulan, itu semua juga kesukaan kekasihku" jawab Erika.
"Wah sudah sore, aku harus pulang" kata Reita.
"Besok kalo mau ketemu aku di taman dari jam 10 sampe jam 2" kata Reita lagi.
"Baiklah, sampe ketemu besok" kata Erika.
Lalu mereka berdua pun berpisah, pulang ke rumah masing2.

Di kamarnya, Erika kembali menatapi foto Reita.
"Semoga kamu cepat mengingat semuanya, aku merindukan dirimu yang dulu" kata Erika.

Di lain tempat, Reita juga merasa ada sesuatu dari diri Erika, padahal sepengetahuannya ia baru mengenal Erika.

Begitulah seterusnya, Erika slalu berusaha mengembalikan ingatan Reita yang hilang, .

Hingga suatu hari saat sedang jalan bersama Erika, Reita terjatuh dan kepalanya membentur tiang. Erika yang panik segera membawanya ke rumah sakit.

Di rumah sakit.
"Bagaimana keadaan teman saya dok?" tanya Akira yg menyusul ke rumah sakit, bersama Hikaru juga.
"Dia tak apa2, cuma kepalanya terbentur" kata dokter.
"Syukurlah" kata Erika lega.
"Tapi ada kabar baik lagi" kata dokter itu.
"Apa itu dok?" tanya Akira.
"Ingatan pasien kini tlah kembali lagi, silahkan anda menjenguknya" kata dokter.

Di kamar 123, kamar Reita.
"Hei Reita, kau baik2 saja?" tanya Akira.
"Eh kau Akira kan? aku gak papa.. tapi aku bingung, knapa aku ada disini ya? seingatku, aku masih di Jerman" kata Reita.
"Kau itu mengalami..." Erika melarang kakaknya melanjutkan perkataanya.
Ia tak ingin Reita tahu bahwa ia pernah mengalami hilang ingatan.
"Syukurlah kmau gkk papa, cuma kebentur tiang aja, untung Erika langsung membawamu kesini" kata Hikaru.
"Hihi.. kamu pasti Hikaru, tambah cantik aja" kata Reita sambil nyengir.
"Lho, sayangku mana?" tanya Reita mencari Erika.
"Haha.. pake sebutan sayang segala. nih Erika di belakang ku, dia malu seperti biasa" kata Hikaru.
"Ehm, hai Reita" kata Erika pelan.
"Sayang kamu kemana aja? Aku kangen..!!!" Reita berteriak.
"Ssttt.. jangan keras2 ngomongnya, malu tau!" kata Erika.
"Hahaha..!!!" Reita tertawa gak jelas.

My Fan Fiction

[Chapter 11]
Keesokan harinya.
Hikaru sedang makan siang bersama Erika, sedangkan kekasih mereka berdua sedang latihan band seperti biasa.

"Aku senang Reita tlah kembali ingatannya" kata Hikaru.
"Aku tahu kok. Kak Hikaru juga suka sama Reita kan?" pertanyaan Erika itu membuat Hikaru merasa terpojok, ia menjadi bingung dengan isi hatinya.

"Eh kamu ini ngomong apa sih? Aku ini kan pacar kakakmu, ngapain aku suka ma orang lain. Apalagi dia pacar sahabatku" kata Hikaru menutupi kebohongannya sambil memasang senyum palsu di wajahnya.
"Wah ini gawat, Erika gak mungkin bisa dibohongi segampang ini" pikir Hikaru dalam hati.
Hikaru menatap Erika yang tak membalas perkataanya, entah apa yg ada di pikirannya.

"Reita sering curhat tentang kamu sama aku lho" kata Hikaru mencoba mengalihkan topik.
"Ah, masa sih?" kata Hikaru, lagi2 pipinya memerah walaupun tak seperti jika bersama Reita.
Hikaru mengangguk untuk memastikannya.
Sekuat tenaga Hikaru menahan perasaanya kepada Reita, agar tak diketahui siapapun termasuk Erika, ia berusaha melupakan Reita.

Sore harinya.
"Erika, kamu nanti malam ada acara gak?" tanya Reita.
"Nggak kok, mmang ada apa?" jawab Erika,
"wah, jangan2 Reita mau mengajakku dinner" pikirnya dalam hati.
"Kalo gitu mau makan malam bersamaku?" tanya Reita lagi.
"Tuh kan bener, asyiik!!" hati Erika melompat-lompat senang.
"Iya, tentu saja aku mau" jawab Erika.
"Kalo gitu nanti ku jemput jam 7 oke!" kata Reita dengan penuh semangat.
"Yapz, jangan telat ya!" kata Erika menasehati.
"Hahaha, tenang saja!" kata Reita.
Lalu mereka pun berpisah.

Malam harinya.
"Mau kemana nih? tumben dandan cantik banget" tanya Akira kakaknya.
"Ada dech" kata Erika.
"Sekarang adik ku sudah besar ya.. Udah gak pemalu lagi, hihihi" kata Akira jahil.
"Ah, kakak" kata Erika malu, walaupun dengan kakaknya sendiri.

Ting-Tong! Bel rumah keluarga Suzuki berbunyi.
"Ah itu pasti Reita" pikir Erika.
Setelah pintu dibuka tampak Reita yang tadinya nyengir lebar mendadak melongo melihat Erika yang malam ini terlihat sangat manis dan anggun.
"Reita, jangan ngeliatin aku kaya gitu donk! Ada yang aneh sama aku ya?" tanya Erika.
"Enggak kok, kamu cantik banget malam ini" kata Reita.
"Ihh, kamu bisa aja" kata Erika sambil mencubit lengan Reita.
"Ayo kita pergi" kata Reita mengajak Erika.
Kemudian Erika pamit dg kakakya dengan syarat jangan pulang terlalu malam.

Malam itu Reita dengan senang hati menemani Erika yang ingin membeli sesuatu di Shibuya Mall.
Kemudian mereka makan malam di restoran di mall itu.
"Erika, tunggu sebentar disini ya, aku segera kembali" kata Reita pergi meninggalkan Erika.
Erika hanya mengangguk pelan.
Ternyata datang seorang laki2 betubuh besar mendekati Erika.
"Hai gadis manis, sendirian nih, boleh ku temanin?" kata lelaki itu.
"Eh, siapa kau?" tanya Erika ketakutan.
"Ayolah, aku cuma mau bersenang-senang malam ini" kata Lelaki itu.
Erika hanya bisa menutup matanya dan berharap Reita segera datang.

My Fan Fiction

[Chapter 12]
Tiba-tiba terdengar suara pukulan dan suara lelaki tadi menghilang.
"Sudah Erika, buka matamu" kata seseorang.
Erika pun membuka matanya, ternyata Reita yang kini dihadapannya.
Ia pun bernafas lega.
"Kamu kemana aja sih? Lama banget" keluh Erika.
"Hehe, sorry ya aku hampir mencelakaimu. Tapi aku janji gak akan tinggalin kamu lagi, I Love You" kata Reita sambil mencium pipi Erika.
"Ih, malu tau" kata Erika sambil menyembunyikan wajahnya yang merona karena perlakuan Reita tadi.
"Nih, hadiah buat kamu!" kata Reita memberikan sebuah boneka anjing lucu.
"Wah, arigatou Reita-kun" kata Erika sambil menerima hadiah dari Reita lalu memeluk tubuhnya.

Keesokan paginya.
"ASHITA ANATEMO KIMOCHI GA HANARETEMO KITTO KAWARAZU AISHITEIRU"
tiba-tiba hape Reita berbunyi.
"Halo?" jawab Reita dg masih setengah tidur.
"Ohayou, Reita" kata seseorang disana yg ternyata adalah Erika.
Spontan rasa kantuk Reita hilang dalam sekejap.
"Eh Erika, sory aku baru bangun nih. Aku capek semalem habis jalan berdua sama kamu" jawab Reita.
"Oh ya udah, kalo masih ngantuk tidur lagi saja. Aku berangkat kuliah dulu ya" kata Erika.
"Hn, hati2 ya... jangan nakal ya disana, hehe" kata Reita menggoda.
"Iya, sayonara!" kata Erika dan langsung menutup hapenya.

[sekedar info, Reita masih nganggur karna udah lulus kuliah di Jerman, sedangkan Erika masih kuliah karna ia adik kelas Reita waktu SMA, masih inget kan]

di kampusnya, ternyata banyak teman laki2nya yg diam2 menyukai Erika. Karena sifat Erika yang pendiam itu membuat banyak orang penasaran.
Sesampainya di kampus, Erika tlah mendapat sambutan dari teman2nya yang mengucapkan selamat pagi kepadanya. Ia pun membalasnya dengan senyum manis yg membuat para cowo itu melayang.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu. "Oh iya, besok hari ulang tahun Reita, aku harus segera menyelesaikannya" kata Erika dalam hati.
Sepulang kuliah ia langsung menyelesaikan shall oranye yg ia buat untuk hadiah ulang tahun Reita.

Keesokan paginya.
"Tanjoubi omedetou..!!" sms dari Erika membangunkan Reita.
"Oh iya hari ini ulang tahunku, aku senang benget ternyata Erika msh ingat" kata Reita.
"Arigatou Erika-chan, i love u :*" Reita membalas sms Erika.
"Nanti malam aku mau memberikan kejutan buat kamu, kita ketemu di bawah pohon maple kuning yang di dekat sungai Inari itu ya" Erika sms lagi.
"Oke dech" balas Reita.

Erika langsung menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi, disana Akira sudah menunggu.
"Morning bro!" Erika menyapa Akira.
"huh, sok inggris kamu ini, diajarin Reita ya?" kata Akira.
"Hehe, nggak kok.. Sudahlah ayo kita makan" kata Erika.
"Oh iya, nanti sore Jinchuuriki mau manggung, Reita blm ngasih tau kamu ya" tanya Akira.
"Belum kak" kata Erika.
"Smoga rencanaku nanti malam gak terhambat" pikir Erika dalam hati. Ia sengaja tak memberi tahu Akira kalau dia ada janji dengan Reita, ia tak mau mengganggu perform mereka di atas panggung

My Fan Fiction

[Chapter 13]
Sekitar jam 18.30 Erika sudah menunggu di tempat mereka berjanji, juga sudah membawa kotak kecil yg berisi hadiah untuk Reita.

Tapi yang terjadi, sampai jam 20.00 Reita blm datang juga, tlah puluhan kali telfon dan sms Erika tak direspon Reita. Hingga Erika pun kecewa, dan ingin pulang.

Di tempat lain.
"Astaga! Aku lupa janji ku dengan Erika" kata Reita.
Dengan cepat ia bergegas menuju sungai Inari.
Sesampainya disana ia mencari-cari Erika. Hingga ia menemukan pohon maple yg daunnya berwarna kuning.

Erika baru saja akan pergi meninggalkan tempat itu, tapi kemudian ada seseorang yang menarik tangannya.
"Maaf, aku terlambat Erika" kata Reita yang datang disaat yang tepat.
Erika hanya terdiam menahan air matanya yang hampir jatuh membasahi pipinya.
"Aku egois, mementingkan diri sendiri dan gak memperdulikan kamu, maafkan aku Erika" kata Reita dengan perasaan bersalah.
Tiba-tiba Erika memeluk erat Reita.
"Nggak apa, yang penting kamu udah datang kesini" kata Erika tersedu-sedu dipelukan Reita.
"Sekali lagi maafin aku ya, aku gak mau kehilangan kamu, aku cinta sama kamu" kata Reita dengan mempererat pelukannya ke Erika.
"Sudahlah, ini hadiah buat kamu, selamat ulang tahun ya" kata Erika memberikan kotak kecil berwarna merah.
"Wah ternyata Shall, warnanya orange lagi, arigatou gozaimasu Erika-chan" kata Reita.
"Kupikir karna sebentar lagi musim dingin, maka kubuatkan itu untukmu supaya kau pakai terus dan slalu ingat padaku" kata Erika.
"Tentu saja aku akan slalu memakainya" kata Reita.
Kemudian Reita melihat wajah Erika yang sedang memandangi langit, ia pun ikut memandangi langit yang cerah malam itu.
"Wah, indahnya malam ini" pikir Reita dalam hati.

"Ini salah satu impianku, bisa melihat indahnya bintang bersama orang yang paling aku cintai" kata Reita dan membuat blushing pipi Erika.
Ditambah lagi daun maple yang berguguran [saat itu lagi musim gugur] menambah romantisnya suasana malam itu.
Reita tak ingin melepaskan tangannya dari genggaman tangan Erika.
"Kau tahu sesuatu?" tanya Reita.
"Apa itu?" jawab Erika.
"Aku ingin terus seperti ini, selalu disamping mu, dan tak ingin pergi darimu. Aku sangat mencintai dirimu Erika, sampai kapanpun" kata Reita.
"Aku juga sama, aku ingin selalu berada di dekat Reita" kata Erika.

"Aku pulang!" kata Erika tlah pulang, diantar Reita.
"Hei Akira, kami gak trlalu malam kan?" kata Reita sambil nyengir khas nya.
Akira hanya mengangguk & tersenyum kecil, lalu melihat jam dinding yg menunjukan pukul 22.45.
"Aku pulang dulu ya.. Sayonara!!" Reita berpamitan kepada Akira & Reita, lalu bergegas menuju mobilnya.

"Tadi abis ngapain aja sama Reita?" tanya Akira usil.
"Gak melakukan apa-apa kok, udahlah aku ngantuk mau tidur. Kakak jam segini blm ngantuk?" kata Erika.
"Aku mau nonton bola, ya udah konbawa!"kata Akira.

Erika pun menuju kamarnya meninggalkan kakaknya.
Namun sebelum tidur, ia membuka laptop nya untuk melihat e-mail dan facebook nya.

My Fan Fiction

[Chapter 14]
di beranda FB nya ia membaca sebuah status.

Tetsuya Reita : hadiah yg sgt manis di ultahku yg ke-21 dr kekasihku tercinta, :D

Erika tersenyum membaca itu dan mengklik tulisan "Like" pada status tersebut.
Lalu ia membuka e-mailnya dan menemukan ada sebuah pesan masuk.
Ternyata dari Ryochi, bassist lama band Jinchuuriki yg dulu jg prnah menyukai Erika.


To : Erika

Hai, apa kabar kau disana?
Aku di Osaka baik2 saja.
Oh ya, minggu depan aku mau liburan ke Shibuya, tunggu aku ya!
Sampaikan salam ku pada Akira, Yuki, dan Ukawa.

From : Ryochi.

Erika sedikit kaget, tiba-tiba Ryochi menghubunginya.
"Kakak, lihat sini, ada pesan dari Ryochi di e-mail ku" kata Erika memanggil kakaknya.
"Hah? Yang benar?" kata Akira jg kaget.
"Dia mau kesini ya?" tanya Akira.
Erika hanya diam terpaku.
"Biar aku yang membalasnya" kata Akira.
"Hmm.." Erika hanya mengangguk pelan.


To: Ryochi
Ya ku tunggu kau disini, aku akan menjemputmu di bandara.
From: Erika & Akira


Tak terasa seminggu tlah berlalu. Hari kedatangan Ryochi tlah tiba.
Di bandara Akira, Erika, Hikaru, Yuki dan Ukawa tlah menunggu.

"Hei sepertinya itu dia" kata Akira melihat seorang cowok berambut biru dan modelnya persis seperti rambut Reita. Ia memakai jaket Hijau dengan celana jeans panjang yg dibuat pensil.
Kemudian orang itu melambaikan tangan ke arah mereka. Mereka pun membalas lambaian tangannya.
Tiba-tiba orang itu mendekati Erika,
"Kamu pasti Erika, kamu tambah cantik" kata orang itu dan sukses membuat wajah Erika memerah.
"Kamu masih saja genit sama Erika ya" kata Akira.
Orang itupun hanya tersenyum.
Lalu mereka berdua meninggalkan bandara menuju rumah Akira.
"Bagaimana band kita dulu?" tanya Ryochi.
"Masih eksis donk!" kata Yuki.
"Kita punya bassist baru, namanya Reita" kata Ukawa.
"Wow, sepertinya menarik, aku ingin bertemu dengannya" kata Ryochi.

"Tapi ada sesuatu yang tak baik untukmu lho" kata Akira.
"Hah?? Apaan?" kata Ryochi.
"Reita itu sekarang pacar Erika" kata Akira.

Erika hanya menunduk malu.

"Oh itu, gak apa.. aku cuma menyukai Erika saja. Lagian itu kan hak Erika" kata Ryochi dan membuat Erika lega.
"Selamat ya, akhirnya kamu dapat pacar juga. Hehe" kata Ryochi sambil tertawa.

Sesampainya di rumah Akira.
"Rumahmu tetap tidak berubah ya" kata Ryochi sambil clingak-clinguk menelusuri rumah Akira.

To : Reita
Reita, bisa kerumahku sekarang?
Erika sms Reita untuk menyuruh ke rumahnya.
From: Reita
Iya, sebentar lagi aku kesana.

"Permisi!" kata Reita didepan rumah Akira.
"Hei Reita, ayo masuk!" kata Akira.

"Ini Reita, kenalin Ryochi" kata Akira memperkenalkan Reita kepada Ryochi.
Saat itu Ryochi sedang ngobrol akrab dg Erika.
Membuat Reita sedikit cemburu, namun ia mencoba membuang jauh pikiran negatif nya,
"Maklum sajalah teman lama yang sudah lama tak bertemu" pikirnya dalam hati.

TBC (to be continued)
Previous
Next Post »